Cara Pemasangan Dinding Bangunan Yang Benar

Cara Pemasangan Dinding Bangunan Yang Benar


Pada prinsipnya dinding bangunan berfungsi untuk memisahkan suatu ruangan dengan ruangan lainnya. Dinding bangunan pada dasarnya dibedakan atasdinding luar dan dinding dalam. Bahan dasar dari suatu dinding bangunan yaitu : kayu/papan, bambu/tepas, kayu lapis, batu bata, beton/cor, beton cetak, beton berlobang (hollow break), dan lain-lain.

Namun dinding bangunan yang paling umum digunakan yaitu dinding yang terbuat dari batu bata. Dinding bangunan dari batu bata mempunyai sifat: kuat (walaupun pada prinsipnya tidak diperhitungkan menerima beban), relatif ringan, permukaannya rata, pemasangan mudah, harganya relatif murah dan banyak dijumpai di pasarang.

Dalam memasang dinding bangunan dari batu bata, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan. Kemudian banyak tipe/corak yang dapat dibuat dengan menggunakan batu bata sebagai bahan dinding bangunan.

Lantai harus cukup kuat menahan beban-beban di atasnya, dan untuk bahan lantai digunakan ubin (keramik), beton atau kayu. Lantai yang terbuat dari ubin (keramik) merupakan lantau yang paling banyak digunakan untuk bangunan perumahan, hal ini disebabkan :

  • Lantai ubin (keramik) relatif murah dan tahan lama.
  • Lantai ubin (keramik) mudah dibersihkan dengan air, tanpa merusak bahannya.
  • Lantai ubin (keramik) tidak dirusak oleh rayap.


Syarat-syarat Pemasangan Dinding Batu Bata

Dinding pasangan batu bata merupakan dinding bangunan yang paling banyak dipergunakan di Indonesia. Penggunaaan dinding batu bata pada suatu bangunan disebabkan, bahannya relatif banyak tersedia, harganya relatif murah dan pemasangannya mudah dan menghasilkan dinding bangunan yang kuat dan rapi.

Beberapa syarat-syarat dan ketentuan dalam pasangan batu bata sebagai dinding bangunan yaitu :
a) pada dua buah lapisan berurutan, siar-siar tegak tidak boleh dipasang segaris.
b) Tebal spasi/mortel dalam pasangan setengah bata sekitar 0,5 sampai 2 cm.
c) Batu bata sebelum dipasang terlebih dahulu disiram/direndam hingga jenuh air.
d) Pasangan dinding harus lurus (sesuai gambar) dan datar.
e) pada pasangan sudut, persilangan atau pertemuan, lapisan strek selalu harus berjalan terus dan lapisan kop harus menyatu pada lapisan strek.
f) Pada dinding yang tebalnya lebih dari setengah bata, hendaknya dipasang satu strek dalam lapisan strek, berselang seling du dalam dan diluar.
g) Pada pertemuan antara dua buah dinding setengah bata secara berselang seling, dipasang dua buah tiga klesor.

Macam-macam Ikatan Pasangan Batu Bata

Pasangan batu bata sebagai dinding suatu bangunan, dapat dibuat dengan berbagai macam ikatan. Beberapa macam ikatan batu bata yaitu:

a. Ikatan Setengah Bata. Ikatan dinding setengah bata merupakan ikatan batu bata yang paling banyak digunakan dan paling ekonomi, karena sedikit batu bata yang terbuang.

b. Ikatan Klesor. Pada dinding sudut (siku), ikatan klesor ini dimulai dengan bati ¾ bata (3 klesor).
Dengan demikian sangat banyak batu bata yang tebuang akibat pemotongan tersebut, namun bila dilihat motif pasangan (tampat depan) relatif bagus.

c. Ikatan Liar. Ikatan ini banyak digunakan pada masa lampau (setelah perang dunia-2). Pada waktu tersebut ukuran batu bata belum teratur dan tidak jelas perbandingan antara kop dan strek. Hasil pasangan ikatan liar ini tidak teratur.

d. Ikatan Tegak. Ikatan tegak biasanya dipasang pada dinding dengan satu bata. Ikatan tegak mengandung arti bahwa semua srtek yangterdapat dalam lapisan yang sama, mempunyai arah yang sama pula. Pada awal sudut, dinding satu bata dimulai dengan ukuran batu bata 3 klesor.

e. Ikatan Silang. Ikatan silang ini merupakan ikatan yang kokoh dalam membentuk dinding tebal satu bata. Ikatan silang tidak terlalu berbeda dengan ikatan tegak, namun pada lapisan-lapisan kop, semua kop berada lurus diatas lainnya. Lapisan strek selalu menonjol setengah bata dibandingkan strek lainnya.

f. Ikatan Vlam. Pada setiap lapis ikatan vlam digunakan kop-strek-kop. Pada ikatan ini dibutuhkan dua pertiga bagian dari seluruhbata selaku penampakpenampak muka; dengan demikian dinding ini terbentuk secara bersih pada kedua sisinya.

g. Ikatan Rantai. Ikatan rantai sangat memadai untuk membuat tembok yang bersih pada dedua sisinya. Tampak muka dari ikatan rantai, membentuk dekoratif berbentuk rantai.

h. Ikatan Kop. Ikatan kop banyak digunakan untuk pondasi bangunan. Ikatan ini dipasang dengan komsep kop (kepala) pada seluruh permukaannya, sehingga selisih siar tegaknya hanya satu klesor (1/2 bata).

Dengan konsep yang sama, berbagai macam ikatan pasangan bata tersebut dapat dipakai untuk membuat tembok baik untuk bentangan, sudut siku, pertemuan siku, persilangan dan penebalan tembok.

Berbagai Bentuk Siar

Sebaiknya penyiaran langsung dilakukan setelah penembokan. Terdapat beberapa cara melaksanakan penyiaran yaitu :
a. penuh rata.
b. menjorok ke dalam dari permukaan bata.
c. agak miring (untuk mengalirkan air), dinamakan siar bayang-bayang. Siar yang dikerat atau digunting.

Beberapa Contoh Pasangan Batu Bata

Batu bata merupakan salah satu bahan yang digunakan sebagai dinding bangunan. Batu baik digunakan untuk dinding bagian luar maupun dinding untuk bagian dalam. Secara umum banyak ukuran batu bata yang ada di lapangan.

Namun secara teoretis ukuran batu bata yaitu 5 x 11 x 23 cm. Dalam pemasangan batu bata sebagai bahan membuat dinding bangunan, kadang batu bata tersebut harus dipotong sesuai dengan kebutuhan. Ukuran batu bata dan cara memotongnya ditunjukkan pada gambar berikut.

Contoh Pasangan Batu Bata

Gambar 4.1. Ukuran dan Cara Memotong Batu Bata

Dalam pemasangan batu bata sebagai bahan dinding bangunan, dapat dilakukan dengan menyusun batu bata tersebut. Antar batu bata akan diikat oleh spesi sehingga antar batu bata menyatu dan membentuk konstruksi yang kokoh.

Dalam penyusunan batu bata tersebut, kadang dinding tersebut tidak diplester sehingga susunan tersebut mempunyai nilai keindahan. Banyak kombinasi cara penyusunan batu bata sebagai dinding suatu bangunan. Kombinasi susunan batu bata tersebut dinamakan ikatan batu bata. Ada beberapa ikatan batu bata yang dapat digunakan untuk membuat dinding bangunan.

Gambar 4.2. merupakan susunan batu bata dengan nama ikatan tegak. Ikatan tegak ini, tebal dinding sebesar satu bata (23 cm). Lapisan pertama batu bata disusun secara memanjang (kop), sedangkan lapisan kedua dimulai dengan batu bata ukuran ¾, baru dilanjutkan bata utuh dan ditutup dengan batu bata 3/4/ Jarak antara spasi sebesar ¼ bata. Untuk lapis ketiga sama dengan lapis pertama dan lapis keempat sama dengan lapis kedua, demikian selanjutnya. Secara umum bentuk lapisan batu bata ikatan tegak dan tampak depannya dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.2. Susunan Ikatan Tegak

Gambar 4.2. Susunan Ikatan Tegak

Gambar 4.3. Susunan Ikatan Silang

Gambar 4.3. Susunan Ikatan Silang

Susunan batu bata lain yang dapat dilakukan yaitu ikatan silang. Ikatan silang tebal tembok sebesar 1 bata (23 cm). Lapis pertama disusun batu bata secara memanjang (kop) terhadap tebal dinding. Lapis kedua dimulai dengan bata 3/4 , kemudian dilanjutkan dengan bata memanjang dan diakhiri dengan batu ¾.

Lapis ketiga sama dengan lapis pertama (pasangan kop). Lapis keempat dimulai dengan batu bata ¾, kop dan baru menanjang. Kalau dibandingkan dengan ikatan tegak dengan ikatan silang, perbedaannya hanya pada lapisan keempat. Demikian susunan ikatan silang untuk lapisan berikutnya. Untuk jelasnya susunan batu bata untuk setiap lapisan dan tampak depan dapat dilihat pada Gambar 4.3.

susunan batu bata


Gambar 4.4. adalah susunan batu bata untuk pasangan sudut ½ bata. Pasangan batu bata untuk sudut dimulai memasang dari sudut pertemuannya. Lapis pertama pada sudut tembok untuk sumbu horizontal dimulai dengan batu bata secara memanjang, kemudian sumbu vertikal langsung dilanjutkan pasangan batu utuh.

Lapisan kedua dimulai dari sumbu vertikal memasang batu baru dilanjutkan pada sumbu horizontal. Lapisan ketiga sama dengan lapisan pertama dan lapisan keempat sama dengan lapisan kedua, demikian seterusnya. Selisih spasi antara setiap lapisan pasangan adalah ½ batu. Untuk lebih jelasnya susunan batu bata setiap lapisan dan tampaknya dapat dilihat pada Gambar 4.4. berikut.

Gambar 4.5. Pasangan Pertemuan Tembok Batu Bata

Gambar 4.5. Pasangan Pertemuan Tembok Batu Bata

Gambar 4.5. merupakan susunan batu bata pada pasangan pertemuan termbok dengan ketebalan 1 bata. Lapisan pertama dimulai dengan memasang batu sejajar (horizontal) untuk seluruh pasangan tembok. Lapisan kedua dipasang secara sejajar (vertikal), namun pada pertemuan sudut vertikal dimulai dengan bata ¾.

Lapisan ketiga sama dengan lapisan pertama dan lapisan keempat sama dengan lapisan kedua, demikian selanjutnya. Untuk jelasnya susunan batu bata pasangan pertemuan tembok setiap lapis dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.6. Cara Memplester Tembok Batu Bata

Gambar 4.6. Cara Memplester Tembok Batu Bata

Bila permukaan tembok ingin dibuat jadi rata dan licin, cara yang dilakukan yaitu dengan memplester permukaan tembok. Tembok diplester dengan spesi yang tebalnya berkisar antara 1 sampai 2 cm. Proses memplester tembok pertama-tama dengan memasang kepala, agar tembok jadi rata dan vertikal (tidak bergelombang).

Kemudian baru menempelkan spasi pada tembok setebal kepala
yang sudah dipasang, lalu diratakan dengan alat plester. Gambar 4.6. merupakan cara memplester suatu tembok bangunan.
Gambar 4.7. Tampak Depan Pasangan Dinding Batu Bata

Gambar 4.7. Tampak Depan Pasangan Dinding Batu Bata

Gambar 4.7. merupakan tampak depan dari pasangan tembok batu bata yang tidak diplester. Bila pasangan dibuat rapi dan ukuran batu bata relatif sama akan membentuk pasangan yang menarik dan indah untuk dipandang. Pasangan yang demikian menjadi pasangan yang memiliki nilai seni yang tinggi.
Gambar 4.8. Tampak Depan Pasangan Dinding Diplester Kasar

Gambar 4.8. Tampak Depan Pasangan Dinding Diplester Kasar

Gambar 4.8. merupakan pasangan batu bata yang diplester, namun permukaannya dibuat tidak rata (plester kasar). Cara plester kasar ini juga untuk mendapatkan suatu tembok yang memiliki nilai seni (keindahan). Tembok yang diplester kasar ini membuat tembok tidak dengan mudah kelihatan apabila ada kotoran/noda yang menempel.
Gambar 4.9. adalah tembok yang dilapisi dengan potongan batu alam.

Gambar 4.9. adalah tembok yang dilapisi dengan potongan batu alam.

Pemasangan batu alam ini juga tujuannya untuk keindahan (seni) dari suatu tembok (bangunan). Tembok terkesan terbentuk dari batu alam yang disusun sedemikian sehingga menarik untuk dipandang.

Kesimpulan

Dinding bangunan berfungsi untuk memisahkan suatu ruangan dengan ruangan lainnya. Dinding bangunan pada dasarnya dibedakan atas dinding luar dan dinding dalam. Bahan penutup dinding yang paling banyak digunakan adalah batu bata.

Kelebihan batu bata yaitu kuat, pemasangan mudah, permukaan rata, banyak variasi bentuk/ikatan, harga relatif murah. Ada beberapa syarat pemasangan batu bata sebagai dinding suatu bangun

Belum ada Komentar untuk "Cara Pemasangan Dinding Bangunan Yang Benar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel