Pondasi Sumuran, Gambar dan cara pemasangannya

Pengertian Pondasi Sumuran

Di dalam teknik pondasi istilah sumuran mempunyai dua pengertian yang berbeda maksudnya. Menurut penggunaan yang pertama, sumuran adalah sebuah bagian struktur bawah tanah yang melayani penggunaan yang sama seperti telapak, yaitu untuk meneruskan beban ke lapisan yang mampu mendukungnya tanpa bahaya keruntuhan atau penurunan yang berlebih.

Tetapi masih ada perbedaannya dengan telapak, yaitu, perbandingan kedalaman pondasi terhadap lebar alas sumuran biasanya lebih besar dari 4, sedangkan untuk telapak, perbandingan ini umumnya kurang dari satu.

Menurut penggunaan kedua, sumuran ialah pendukung, biasanya dari beton atau pasangan batu, bagi struktur atas jembatan. Sumuran bisasanya muncul di atas permukaan tanah, dan umumnya muncul hingga di atas air hingga suatu ketinggian di atas ketinggian air maksimum.

Maka suatu sumuran dapat dianggap sebagai suatu struktur di dalam dirinya sendiri. Untuk menghindari kerancuan, maka pengertian tiang sumuran akan digunakan untuk mengartikan bagian di atas pondasi.

Untuk cara tersebut diatas dapat di laksanakan dengan dua cara yaitu :
1. Dengan cara menggali hingga kedalaman alas pondasi dan sumuran dibuat di dalam lubang tersebut. Bila tanah dapat dipotong tegak tanpa terganggu stabilitasnya maka kondisi sumuran ini dapat dilaksanakan tanpa casing, sedangkan kondisi sebaliknya berarti perlu casing.

a. Pondasi Sumuran Tanpa casing

Pelaksanaan dilaksanakan dengan menggali lubang seperti sumuran sampai lapisan yang ditetapkan dengan tenaga manusia. Kemudian lubang tersebut diisi dengan material yang ditetapkan, beton cyclop.
Pondasi Sumuran tanpa casing


Gambar 2.11: Proses Pondasi Sumuran tanpa casing

b. Pondasi Sumuran Dengan casing yang diambil

Penggalian dilakukan secara bertahap, yaitu casing diturunkan seperlunya kemudian tanah di dalam casing digali, kemudian casing diturunkan seperlunya kemudian tanah di dalam casing diturunkan lagi dan tanah digali lagi, begitu seterusnya sampai mencapai kedalaman yang diinginkan.

Sesudah itu dilakukan pengisian lubang dengan beton atau cyclop sambil menarik ke atas casingnya. Demikian seterusnya hingga casing ke luar lagi dari lubang.

Pondasi Sumuran dengan Cassing Diambil

Gambar 2.12 : Proses Pondasi Sumuran dengan Cassing Diambil

c. Pondasi Sumuran Dengan casing yang ditinggal

Umumnya casingnya terbuat dari beton buis (beton sumuran), sehingga casing ini berfungsi juga sebagai bagian struktur. Beton buis ini diturunkan dengan cara menggali tanah di bagian dalam buis, dan beton buisnya diturunkan sampai mencapai elevasi yang ditetapkan, secara
bertahap.

Kemudian lubang diisi dengan material yan ditetapkan, misalnya beton cyclop. Proses pelaksanaan jenis pondasi ini terkadang sudah harus menghadapi air tanah.


Gambar 2.13 : Proses Pondasi Sumuran dengan Cassing Ditinggal

2. Dengan penggunaan caisson, yakni sebuah corong atau kotak yang dibenamkan hingga posisi yang diinginkan, yang kemudian akan merupakan bagian luar sumuran. Biasanya untuk pondasi sumuran dalam air. Prosedur ini dikenal sebagai metode udara tertekan yang memungkinkan pembersihan gangguan – gangguan di bawah pinngiran caisson dan memudahkan pembersihan bagian bawah

3. galian. Penggunaan metode ini membawa resiko dan bahaya bagi kesehatan
pekerja, karena itu sedapat mungkin ditinggalkan.

Potongan melintang caisson terbuka

Gambar 2.14 : Potongan melintang caisson terbuka

(a). Jenis mengapung 
(b). Proyek

Keuntungan yang di peroleh dari pemakaian tiang sumuran ini adalah :
1. Tidak adanya getaran sehingga cocok untuk pekerjaan pada daerah yang
padat penduduk.
2. Karena tanpa sambungan, dapat dibuat tiang yang lurus dengan diameter yang
besar dan juga untuk tiang yang panjang dapat dilakukan dengan mudah.
3. Diameter biasanya lebih besar dari pada tiang pracetak dan daya dukung tiap
tiang juga lebih besar sehingga tumpuan dapat di buat lebih kecil.
4. Pengaruh yang di timbulkan terhadap bangunan di dekatnya cukup kecil.
5. Kedalaman tiang dapat divariasikan.
6. Tanah dapat diperiksa dan dicocokan dengan data laboratorium.
7. Tiang dapat dipasang sampai kedalaman yang direncanakan, dengan diameter
besar dan dapat dilakukan pembesaran pada ujung bawahnya jika tanah dasar
berupa lempung atau batu lunak.

Adapun dampak dan kerugian yang dapat di peroleh apabila menggunakan pemakaian tiang sumuran adalah :

1. Dalam banyak hal, beton dari tubuh tiang yang berada dibawah air kualitasnya setelah selesai lebih rendah dari tiang pracetak. Disamping itu, pemeriksaan kualitas hanya dapat dilakukan secara tidak langsung.
2. Ketika beton dituangkan, di khawatirkan adukan beton akan bercampur dengan runtuhan tanah. Oleh karena itu beton harus di tuangkan dengan seksama setelah penggalian di lakukan.
3. Walaupun penetrasi sampai tanah pendukung pondasi dianggap telah terpenuhi kadang-kadang terjadi bahwa tiang pendukung kurang sempurna karena adanya lumpur yang tertimbun di dasar.20
4. Karena diameter tiang cukup besar dan memerlukan banyak beton sehingga biaya yang di butuhkan jaga cukup besar.
5. Pengecoran beton sulit bila dipengaruhi air tanah karena dapat mengurangi mutu beton tersebut.
6. Pembesaran ujung bawah tiang tidak dapat dilakukan bila tanah berupa pasir.

Belum ada Komentar untuk "Pondasi Sumuran, Gambar dan cara pemasangannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel