Mengenal Macam Macam Dinding Tembok Penahan Tanah Dan Fungsinya

Mengenal Macam Macam Dinding Tembok Penahan Tanah Dan Fungsinya


Mengenal Macam Macam Dinding (Tembok) Penahan Tanah Dan Fungsinya

Tembok (dinding) penahan tanah fungsinya adalah sama dengan turap turap, akan tetapi perbedaannya terletak pada bahan-bahan konstruksinya Selain itu perbedaannya terletak pula pada kestabilan konstruksinya, karena pada tekanan-tekanan tanah yang lebih besar. Pada tembok penahan tekanan ini tidak disalurkan pada penjangkaran, akan tetapi dipikul oleh berat sendiri.

Bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan tembok (dinding) penahan tanah dapat dibedakan:

  1. Tembok dari batu alam (batu kali).
  2. Tembok dari bata yang dilapis atau tidak dilapis dengan batu alam.
  3. Tembok dari beton.
  4. Tembok dari beton bertulang.

Membuat suatu tembok (dinding) penahan tanah bukan saja hanya ditujukan pada kekuatan-kekuatan dan kestabilan konstruksinya, tetapi hal-hal yang penting adalah yang menyangkut segi pembiayaannya dan lazim dikatakan, bahwa konstruksinya harus kuat dan ekonomis.

Untuk ini perlu diadakan perencana yang sungguh-sungguh, sehingga di dalam pemakaian dapat memilih konstruksi yang benar-benar dapat memenuhi syarat yang dibutuhkan, yakni tentang segi konstruksi dan ekonominya.

Beberapa faktor yang membuat tidak stabilnya tembok dan untuk itu ada empat syarat yang harus dipenuhi oleh suatu tembok penahan tanah, ke empat syarat itu adalah:

  1. Tembok tidak terguling.
  2. Tembok tidak tergeser.
  3. Tegangan tanah dasarnya tidak melebihi tegangan tanah yang diizinkan atau tembok tidak ambles/turun.
  4. Tembok tidak pecah.

Syarat yang harus dipenuhi agar tembok tidak terjungkai (terguling) ialah besarnya momen yang menggulingkan tembok harus lebih kecil daripada besar momen yang menahan atas tergulingnya tembok tersebut.

Dalam pekerjaan-pekerjaan tembok penahan tanah, banyak juga ditemui tembok-tembok yang dibuat dari beton bertulang, jenis jenis tembok dengan penampang yang besar, volumenya dapat berkurang sehingga beratnya menjadi lebih kecil.

Selain menguntungkan dalam segi ketahanan dan kekuatannya, konstruksi ini pun memberi peng,urangan atas tegangan-tegangan yang ditimbulkan pada tanah dasamya. Ukuran-ukuran dari penampang profil tembok, juga ditentukan berdasarkan perhitungan-perhitungan, tetapi perhitungan agak berbeda dengan penentuan-penentuan tembok jenis lainnya.

Contoh Gambar Pondasi Bangunan dan Tembok Penahan

Berdasarkan jenis dan bahan pondasi suatu bangunan, maka banyak macam pondasi yang dapat digunakan pada suatu bangunan. Pemilihan macam pondasi tergantung pada jenis tanah dan jenis konstruksi bangunan yang dibuat.

Berikut beberapa macam contoh pondasi dan dinding penahan yang dapat
digunakan.

Denah Pondasi Suatu Bangunan


Gambar 2.8. merupakan gambar denah pondasi suatu bangunan. 

Gambar denah pondasi ini dilihat dari atas dengan sehingga terlihat penampangnya. Pada gambar tersebut terlihat titik-titik kolom, lebar balok/sloof, lebar pondasi atas dan lebar pondasi bawah. Namun pada denah pondasi belum terlihat dalamnya pondasi. Untuk melihat kedalaman pondasi dapat disajikan pada potongan pondasi atau gambar detail seperti berikut.

Gambar Podasi Dengan Dinding Batu Bata


Gambar 2.9. merupakan gambar potongan pondasi suatu bangunan.

Pada gambar potongan terlebut terlihat penampang pondasi, slof, dan dinding bangunan. Kemudian dapat juga dilihat ukuran dari pondasi, baik ukuran bagian atas, bagian bawah dan tinggi/dalam pondasi. Lebih lanjut terlihat luasan tanah urug/timbunan, dalam galian tanah untuk pondasi serta tinggi lantai bila dibandingkan dengan muka tanah.

Gambar Detail Pondasi Batu Kali


Gambar 2.10. menunjukkan gambar detail pondasi yang terbuat dari batu kali.

Pada gambar tersebut terlihat bagian-bagian dari suatu pondasi, mulai dari pasir urug, astamping (batu kosong), pondasi batu kali, tanah urug, sloff, pasir urug dibawah lantai, lantai, pasangan trasram (kedap air), dan pasangan batu bata.

Setiap bagian dari suatu pondasi mempunyai fungsi.

bagian-bagian dari suatu pondasi batu kali

Gambar 2.11. juga menunjukkan bagian-bagian dari suatu pondasi batu kali namun dilengkapi dengan ukuran-ukuran dari setiap bagian pondasi.

Pada gambar tersebut terlihat ukuran pondasi, baik bagian bawah, bagian atas, kedalaman pondasi, tinggi muka lantai, lebar dinding. Dan ukuran lainnya.

Untuk tanah yang lembek atau rawa, maka pondasi yang digunakan biasanya sedikit berbeda konstruksinya dibandingkan pada tanah keras.


 Pondasi Batu Kali Pada Tanah Lembek


Gambar 2.12. merupakan contoh detail pondasi yang diperuntukkan pada tanah lembek.

Pada gambar tersebut terlihat dibuat pancang pada sepanjang pondasi. Pancang inibisa terbuat dari kayu atau dari beton. Ukuran dan jarak pancang dibuat sesuai kebutuhan.

Sedangkan untuk pondasi pada batas tanah, dibuat konstruksinya berbeda dibandingkan pada dengan pondasi utama. Pada dasarnya pondasi walau berada dibawah tanah, tidak boleh melewati batas tanah miliki sendiri. Adapun bentuk pondasi rumah tempat tinggal pada batas tanah disajikan pada Gambar 2.13. berikut.

Pondasi Batu Kali Pada Batas Tanah


Gambar 2.13. Pondasi Batu Kali Pada Batas Tanah


Hubungan Antara Pondasi Dengan Sloof


Gambar 2.14. menunjukkan konstruksi hubungan antara pondasi dengan sloof suatu bangunan.

Pada gambar tersebut terlihat bahwa ada angker (besi) yang menghubungkan antara pondasi dengan sloof. Konstruksi ini bertujuan agar konstruksi pondasi menjadi sutu kesatuan yang kokoh dalam memikul beban yang ada di atasnya. Ukuran angker (besi) tersebut dibuat 12 mm dengan jarak antar
angker sekitar 50 cm.


 Tembok Penahan dan Gaya-gaya Yang Bekerja

Gambar 2.15. merupakan suatu konstruksi penahan tanah.

Konstruksi ini merupakan suatu konstruksi pondasi berfungsi untuk menahan beban yang berasal dari sisi kanan pondasi. Ukuran pondasi tembok penahan ini perlu dihitung secara seksama sesuai dengan gaya-gaya yang akan dipikul oleh pondasi tersebut.

Kesimpulan

Pondasi adalah suatu konstruksi bangunan yang paling bawah, yang berfungsi untuk menerima dan menyalurkan seluruh beban yang ada diatasnya ketanah dasar tempat berpijaknya bangunan tersebut.

Pondasi yang vaik dari suatu bangunan harus tidak turun, tidak bergerak/bergeser dan tidak terguling. Sehingga dalam perencanaan pondasi harus dihitung gaya vertical, horizontal dan momen yang akan terjadi pada pondasi tersebut.

Berdasarkan bahan yang digunakan, pondasi dapat dibedakan atas pondasi batu bata, batu kali, beton, beton bertulang, kayu atau gabungan. Sedangkan berdasarkan kedalamannya, pondasi dibedakan atas pondasi dangkal, sedang dan dalam

Belum ada Komentar untuk "Mengenal Macam Macam Dinding Tembok Penahan Tanah Dan Fungsinya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel