Karakteristik Balok Beton Bertulang Dan Ukurannya

Karakteristik Balok Beton Bertulang Dan Ukurannya


PENGERTIAN  BALOK BETON BERTULANG

Kenapa beton memerlukan tulangan? Atau, kenapa besi tulangan juga memerlukan beton? Dua pertanyaan tersebut merupakan awal penjabaran dari bagian pekerjaan beton bertulang.

Beton adalah komponen buatan dari gabungan material alam yang diaduk dengan komposisi tertentu untuk mendapatkan kekuatan tekan yang diinginkan. Material alam sebagai campuran dari beton adalah pasir, koral atau split, semen, dan air. Agar diperoleh kekuatan tertentu atau kecepatan dalam pengeringannya, biasanya beton dicampur dengan zat adiktif atau bahan kimia pembantu (chemical admixture).

Untuk pekerjaan jenis beton tertentu, juga digunakan jenis semen tertentu. Sementara untuk pekerjaan biasa, semen yang digunakan adalah jenis semen portland (PC). Ini disebabkan ada jenis semen yang tahan terhadap garam, alkali, atau panas yang tinggi.

Di dalam pekerjaan pembangunan di Indonesia, semua pekerjaan beton harus sesuai dengan beberapa referensi, di antaranya ialah:
a. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI NI 2 1971),
b. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983,
c. American Society of Testing and Materials (ASTM),
d. Standar Industri Indonesia (SII),
e. Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SKSNI T 15 1991 03),
f. Pedoman Perencanaan Beton Bertulang clan Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah dan Gedung (SKBI 2362-1986).

Biasanya yang dilakukan masyarakat dalam membuat komposisi campuran beton bertulang adalah 1 : 2 : 3. Artinya, beton tersebut merupakan campuran dari 1 bagian semen, 2 bagian pasir, dan 3 bagian koral yang diaduk dengan air. Namun, komposisi campuran ini tentu saja tanpa pengujian lebih
lanjut mengenai kekuatan karakteristiknya atau kekentalannya.

Karakteristik Balok Beton Bertulang

Kekuatan karakteristik beton biasanya disebut dengan K yang di belakangnya diikuti dengan angka, misalnya 100, 125, 200, 250, 300, atau 500 dengan satuan kg/cm2. Misalnya suatu campuran beton memiliki kekuatan karakteristik K200. Ini berarti beton bersangkutan akan kuat menahan tekanan sebesar 200 kg/cm2.

Uji lain dari kekuatan ini dapat dilakukan di laboratorium uji beton atau dengan menclgunakan hammer test. Alat ini dapat ditenteng ke proyek dan ditembakkan pada beton setelah kering.

Bila pengujiannya dilakukan di laboratorium, sampel beton yang akan diuji dicetak berbentuk kubus atau silinder. Dari uraian tersebut menjelaskan bahwa beton merupakan komponen banaunan yang berfungsi untuk tekan.

Bila beban di atasnya lebih besar maka beton akan melentur saat dipasang sebagai balok horisontal dan akan tertekuk saat dipasang sebagai kolom vertikal. Lenturan dan tekukan yang diterima oleh beton tentu tidal, dapat ditahan karena beton bersifat kaku dan tidak elastis sehingga diperlukan pemasangan besi beton.


Ukuran Besi Beton

Bila berkunjung ke toko material dan melihat besi beton, sekilas pasti akan terlihat bahwa besi tersebut sama. Padahal sebenarnya ada besi yang ukuran diameternya tidak sesuai dengan penyebutannya dan panjangnya tidak sampai 12 meter. Hal ini dapat dibuktikan dengan pengukuran menggunakan alat ukur diameter seperti sigmat.

Misalnya, disebutkan bahwa diameter besi 10 mm, tetapi setelah diukur dengan sigmat ternyata diameternya tidak mencapai 10 mm Demikian juga dengan panjang besinya yang disebut 12 meter ternyata hanya sekitar 11 meter.

Besi inilah yang di pasaran sering disebut dengan besi banci yang harganya juga murah dibanding besi yang ukurannya sama dengan penyebutannya, misalnya besi 10 dengan diameter 10 mm dan panjangnya 12 m. Besi ini di pasaran sering disebut besi full atau besi KS (Krakatau Steel).

Besi dengan diameter besar berbentuk pipa atau berbentuk profil H, I, dan U. Besi ini mampu menahan tekanan dan lenturan.

Muncul pertanyaan, mengapa tidak semua mengandung besi atau tidak seluruhnya mengandung
besi? Besi profil biasanya dijual dalam dimensi dan panjang tertentu. Bila seluruhnya adalah besi maka akan sulit saat membawanya atau membentuknya. Bahkan harganya akan sangat mahal.

Syarat-s.yarat pembengkokan tulangan beton yaitu: kait dan bengkokan. Setelah dipotong pada panjangnya maka batang-batang itu dibengkokkan dalam bentuk yang telah ditentukan dan ujung-ujungnya dibengkokkan dalam bentuk: a). kait penuh, b). kait miring dan c). bengkokan
tulangan.

Pada waktu pelaksanaan pembengkokan tulangan, para pekerja senantiasa memperhatikan mutu hasil bengkokan dengan memperhatikan

Syarat-syarat pembengkokan:

1. Batang tulangan tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan dengan cara merusak tulangan.
2: Batang tulangan tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan kembali dalam jarak 60 cm dari bengkokan sebelumnya.
3. Batang tulangan yang terutama sebagian di dalam beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan di lapangan, kecuali ditentukan dalam gambar-gambar rencana atau disetujui oleh si perencana.
4. Membengkokkan atau meluruskan dalam keadaan dingin kecuali apabila pemanasan diijinkan oleh perencana.
5. Apabila diizinkan untuk baja lunak, hanya kelihatan sampai merah dan minimum 85 derajat C.
6. Batang tulangan yang keras tidak boleh dipanaskan kecuali diizinkan oleh perencana.
7. Batang yang dibengkokkan dengan pemanasan tidak boleh didinginkan secara tiba-tiba misalnya dimasukkan ke dalam air.

Agar hasil pembengkokan tulangan tidak tcrjadi kesalahan yang berarti, maka setiap pekerjaan penulangan harus merinci penulangan-penulangan tersebut antara lain:
a. Mencari/menghitung jumlah besi yang dibengkokkan dan yang akan dipotong.34
Konstruksi Bangunan Gedung
b. Memisahkan dan menjumlahkan berapa banyaknya tulang utama, tulang pembagi, dan tulang ekstra.
c. Menentukan diameter besi serta jenis besi yang diperlukan dari gambar perencanaan.
d. Menentukan jumlah berat besi yang diperlukan dalam pelaksanaan pembesian.

Dalam pekerjaan penulangan setelah kita menentukan jumlah berat, jumlah batang yang dibengkokkan dan panjang besi tulangan dari tiap-tiap macam yang dibengkokkan kemudian kita mengerjakan: a. Memotong. b. membengkok c. Merangkai.

Sebelum melakukan pemotongan besi tulangan, kita harus mengetahui dahulu berapa panjang serta syarat-syarat pembengkokan, panjang batang yang akan dipotong harus menjadi panjang yang dikehendaki dengan panjang batang setelah dibengkok.

Pekerjaan pembengkokan penulangan besi beton di lapangan pada umumnya masih menggumakan tangan tetapi ada juga yang menggunakan mesin, pembengkokan besi tulangan yang dilaksanakan dengan tangan harus pada meja pembengkok yang kuat dah aman. Meja ini dilapisi pelat agar tidak cepat rusak, juga merntperkuat kedudukan besi yang ditanam pada meja.

Belum ada Komentar untuk "Karakteristik Balok Beton Bertulang Dan Ukurannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel